Kita harus belajar untuk bisa memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Kita tidak hanya sekadar bisa meminta maaf, memaafkan kesalahan orang lain. Tapi juga belajar melupakan semua kesalahan yang terjadi.
Efesus 4:26
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.
Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Dengan demikian, kasih yang sejati akan lebih mudah diberlakukan dalam hidup kita. Walau terkadang terasa sangat berat untuk menjalankannya, proses memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain harus kita jalankan dengan sepenuh hati. Jangan selalu mengingat kesalahan yang telah dia perbuat, Tapi ingatlah juga segala kebaikannya yang dia lakukan untukmu.
"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!" Mazmur 32: 15.
"... jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Matius 6: 14-15
Bagaimana jika seseorang yang sudah menyakiti hati kamu begitu dalam?
Bagaimana jika orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Matius 5:39
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu".
Harus kita akui bahwa hal mengampuni ini memang hal yang tidak mudah untuk dilakukan, terlebih lagi jika orang yang menyakiti dan berbuat jahat kepada kita adalah orang-orang terdekat atau orang yang kita kasihi: pacar, sahabat, suami, istri, anak, rekan sepelayanan, rekan kerja dan lain-lain. Rasa sakit karena dikhianati masih membekas begitu dalam di hati kita.
“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,” (Efesus 4:31-32a)
Firman Tuhan mengajar kita untuk memberikan pengampunan kepada orang yang telah melukai kita. Kita sering berkata, "Oke saya maafkan kesalahannya, tapi jangan harap saya mau ketemu dia lagi."
Jangan bersikap seperti itu, Karena Tuhan mengajarkan kita untuk tetap menjalin hubungan baik satu sama lain, walaupun mereka telah menyakiti kita. "hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni"
Alkitab juga menyatakan bahwa kita harus memberi pengampunan kepada orang lain tidak hanya sekali, dua kali, atau sampai tujuh kali.
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Matius 18:21
"Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." (Matius 18:22).
Tidak peduli betapa dalam luka yang telah dia tancapkan di hati kita, tugas kita tetaplah memberikan pengampunan dan melupakan segala kesalahan dia.
Di dalam Alkitab, ada Yesus Kristus, memaafkan orang-orang yang menyalibkan Dia. "Yesus berkata, Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat." (Lukas 23:34).
Dengan hati yang tulus dan penuh kasih, Dia mengampuni mereka. Dia bahkan juga berdoa kepada Allah Bapa untuk mengampuni orang-orang jahat itu.
Sebesar apa pun dosa atau pelangaran yang telah kita perbuat, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat. FirmanNya, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Luar biasa.
Galatia 5:22-23
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Yohanes 4:16
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. ALLAH ADALAH KASIH dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Tuhan Yesus saja mau mengampuni dan melupakan dosa-dosa dan kesalahan kita. Lantas bagaimana dengan kita ? Apakah kita bisa saling memaafkan dan mengampuni ? Inilah saatnya agar kita menjadi pribadi yang mudah memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar