zzzzz

3 Rahasia Untuk Menjadi Pasangan Yang Harmonis

Banyak hal yang diidam-idamkan calon pengantin atas apa yang akan terjadi pada pernikahan mereka suatu saat. Banyak calon pasangan yang merasa yakin bahwa mereka pasti dapat mengatasi segala masalah yang akan datang menerpa pernikahan mereka.

"Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, harus kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. "1 Petrus 3: 8-9

Tidak sedikit pernikahan yang gagal karena mereka tidak menemukan jalan keluar atas masalah yang mereka hadapi. Pada akhirnya mereka menyerah dan memutuskan untuk berpisah, karena sudah tidak ada lagi kecocokan.

Keputusan untuk berpisah/bercerai tentunya bertentangan dengan Firman Tuhan. Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia.

“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Matius 19:6

Lalu bagaimana caranya agar pernikahan dapat berlanjut hingga ajal memisahkan? Bagaimana caranya agar masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan baik? Bagaimana agar pertengkaran dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan?

Firman Tuhan mengajarkan tiga rahasia utama bagi pernikahan agar dapat harmonis dan bertahan dalam menghadapi berbagai masalah:

1. Isteri tunduk kepada suami
“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2

Isteri harus mengerti posisinya dalam pernikahan. Sebagaimana jemaat yang tunduk kepada Kristus, yang adalah kepala, maka isteri harus tunduk kepada suami yang merupakan kepala rumah tangga. Posisi ini tidak boleh dibalik, karena tidak mungkin Kristus tunduk kepada jemaat. Oleh karena itu Firman Tuhan dengan tegas mengatakan agar isteri tunduk kepada suaminya.

2. Suami menghormati isteri
“Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” 1 Petrus 3:7

Menjadi suami bukan suatu tugas yang mudah. Suami harus dapat menjadi kepala bagi pernikahan/rumah tangga-nya. Suami harus dapat menjadi pimpinan bagi keluarganya dan memberi teladan yang baik bagi anggota keluarganya.

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” ” Kejadian 2:18

3. Satukan Hati
“Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 1 Petrus 3:8-9

Sehati adalah kunci utama bagi rumah tangga agar dapat diberkati oleh Tuhan. Saat isteri sudah tunduk kepada suami dan suaminya menghormati isterinya sebagai pasangannya yang sepadan, maka mereka harus selalu sepakat dalam keadaan apapun yang mereka hadapi.

Dukunglah pasangan masing-masing. Tidak ada ruginya jika salah satu mau mengalah. Justru di saat ada kesehatian, Tuhan akan memberkati rumah tangga kita. Haleluya!

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.” Efesus 5:22-30

Tuhan Yesus memberkati. Amim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar